Secara umum, pir mengandung ragam mineral dan vitamin sehat mulai dari kalsium, magnesium, zat besi, vitamin K, folat, vitamin B6, juga vitamin C.
Selain itu, pir rendah kandungan lemak namun tinggi kadar gula sehingga bisa menjadi santapan mengenyangkan yang sehat. Pasalnya, satu buah pir ukuran sedang (sekitar 170 g) mengandung 100 kalori dan 27 g karbohidrat. Jumlah ini setara dengan yang dimiliki oleh 2 lembar roti.
6 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan
Setelah mengetahui kandungan nutrisi dalam buah pir, yuk intip ragam manfaatnya untuk kesehatan sebagai berikut:
Membantu Mencukupi Asupan Serat dan Menjaga Berat Sehat
Rata-rata, seseorang membutuhkan asupan serat
sebanyak 30 g per hari. Pir merupakan salah satu buah kaya kandungan
serat. Satu pir ukuran sedang dapat menyediakan sekitar 20% total
kebutuhan serat harian.
Pir juga membantu program dietmu. Penelitian menyebutkan bahwa menambahkan pir dalam diet dapat membantu menurunkan berat badan. Pasalnya, pir rendah kalori dan tinggi kandungan serat. Kombinasi dua hal ini dapat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Menurunkan Risiko Diabetes, Penyakit Jantung, dan Kanker
Pir adalah buah dengan kadar glikemik rendah sehingga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan berpotensi mengurangi risiko diabetes tipe 2. Manfaat ini pun didukung dengan kandungan serat dan polifenol dalam buah ini.
Kandungan serat, antioksidan, serta
rendahnya garam pada buah pir dinilai dapat mengurangi pemicu risiko
beragam penyakit kronis, seperti peningkatan kadar kolesterol dan
tekanan darah tinggi. Kedua hal tersebut dapat memicu penyakit jantung koroner.
Tak berhenti sampai disitu, pir juga
dinilai dapat mengurangi risiko kanker. Studi menunjukkan konsumsi pir
bersama apel dapat menurunkan risiko stroke, jantung koroner, juga
berbagai jenis kanker, termasuk kanker kandung kemih, payudara, dan paru-paru.
Baca Juga: 11 Manfaat Buah Mangga Bagi Tubuh Menurut Para AhliMembantu Mengatasi Sembelit dan Mengeluarkan Racun
Pir dikenal dapat menyehatkan saluran pencernaan sekaligus mencegah sembelit. Hal tersebut terjadi berkat tingginya kandungan air, serat, fruktosa, dan sorbitol dalam buah ini.
Konsumsi pir untuk mengatasi sembelit
bahkan disebut lebih baik dibanding obat-obatan, terutama pada anak yang
enggan minum obat, ataupun orangtua yang sudah mengonsumsi beragam
obat-obatan.
Tak hanya itu, peran pir dalam mengatasi
sembelit juga dipicu karena kandungan serat dalam buah ini yang disebut
memberi efek laksatif (melancarkan kerja saluran cerna).
Selanjutnya, kemampuan pir memperlancar pencernaan dinilai berperan
dalam proses detoksifikasi tubuh. Pasalnya, buang air besar secara
teratur dapat membantu mengeluarkan racun tubuh melalui tinja.
Tetapi perlu diingat bahwa pada beberapa
orang, tingginya kombinasi fruktosa dan sorbitol yang terkandung dalam
pir mungkin saja menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare.
Mengatasi Diverkulitis dan Radang Pada Saluran Pencernaan
Studi menyebutkan bahwa senyawa
antioksidan dalam pir dapat memberi efek antiradang, seperti pada
divertikulitis. Divertikulitis adalah penyakit inflamasi pada struktur
menyerupai kantung-kantung yang terdapat pada permukaan bagian dalam
usus besar.
Antioksidan sendiri dapat membantu
melindungi dan menyembuhkan radang. Salah satu kandungan antioksidan
dalam buah pir ada pada seratnya dalam bentuk fitoestrogen.
Makanan berserat lain secara umum seperti ragam buah dan sayuran juga mampu membantu mengatasi divertikulitis.
Makanan berserat lain secara umum seperti ragam buah dan sayuran juga mampu membantu mengatasi divertikulitis.
Melawan Radikal Bebas
Radikal bebas dapat merusak protein,
membran sel juga DNA. Kondisi tersebut bisa memicu beragam penyakit
mulai dari gangguan kardiovaskular, kanker, juga Alzheimer dan Parkinson.
Pir sarat kandungan antioksidan yang
dapat mengontrol kerusakan sel akibat radikal bebas. Beberapa jenis
antioksidan dalam buah ini termasuk fenol, vitamin K dan vitamin C juga mineral tembaga.
Mengatasi Alergi dan Gangguan Pernapasan
Buah pir ternyata dikenal rendah kandungan alergen dan baik untuk saluran pernapasanmu.
Maka dari itu, pir sering digunakan
sebagai sajian pertama untuk bayi setelah ASI, karena kecil
kemungkinannya menimbulkan reaksi alergi. Buah ini pun dinilai
bermanfaat untuk gangguan pernapasan seperti asma.
Selain itu pir juga dikenal dapat membantu mengurangi kadar alkohol dalam darah sehingga dapat mengatasi hangover. Hangover adalah sekumpulan gejala yang terjadi setelah konsumsi minuman beralkohol. Gejala dapat meliputi sakit kepala, mual, juga lesu.Meski begitu, perlu diingat bahwa sebagian besar manfaat buah pir di atas belum melalui uji klinis pada manusia dan memerlukan penelitian lebih lanjut agar dapat digunakan dalam dunia medis.
Efek Samping dan Saran Konsumsi Buah Pir
Buah pir bisa kamu santap langsung ataupun dalam bentuk jus. Keduanya sama-sama lezat, meski menyantap buah ini secara langsung lebih disarankan. Pasalnya, kandungan nutrisi dalam buah ini banyak terletak pada kulitnya.
Meski kaya kandungan nutrisi, kadar fruktosa dalam pir lebih tinggi daripada glukosa. Hal tersebut membuat konsumsi buah ini mungkin saja menyebabkan diare, kembung, dan sakit perut, terutama pada penderita IBS (Irritable Bowel Syndrome).
Oleh karena itu, cukup santap pir dalam jumlah wajar. Konsumsi beragam varian buah dan santapan lain sangat disarankan untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga: 11 Manfaat Buah Nanas: Cegah dan Atasi Beragam Penyakit
Manfaat buah pir sangatlah beragam mulai dari mengatasi sembelit hingga berpotensi mengurangi risiko kanker. Sayangnya, penelitian akan manfaat tersebut hanya dilakukan pada hewan dalam skala laboratorium sehingga belum dapat diterapkan pada manusia.
Tapi, tentu tidak ada salahnya untuk menikmati manisnya pir dan nutrisi yang terdapat di dalamnya. Meski begitu, tetap ingat, cukup konsumsi pir sewajarnya saja ya!
No comments:
Post a Comment